A.
Pengertian
Evaluasi
Menurut
Wand dan Brown (1997) “Evaluation refer to the act or process to determining
the value of something” yang
berarti Evaluasi merupakan kegiatan atau proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu hal. Menurut Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluasi itu
merupakan sebuah proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu
yang dipertimbangkan.
Karakteristik Evalusai:
1. Evaluasi
merupakan seuatu proses. Artinya dalam pelaksanaan Evaluasi mestinya terdiri
dari berbagai macam tindakan yang harus dilakukan. Dengan demikian evaluasi
bukanlah hasil atau produk, akan tetapi rangkaian kegiatan.
2. Evaluasi
berhubungan dengan pemberian nilai atau arti. Artinya berdasarkan hasil
pertimbangan evaluasi apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak.
Dalam
kurikulum, evaluasi dimaksudkan sebagai suatu proses mempertimbangkan untuk
memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum tertentu.
B.
Tujuan
Evaluasi Kurikulum
Diadakannya
evaluasi di dalam proses pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk keperluan :
1.
Perbaikan
Program
Dalam konteks tujuan
ini, peranan evaluasi lebih bersifat konstruktif, karena informasi hasil
evaluasi dijadikan input bagi perbaikan yang diperlukan di dalam program
kurikulum yang sedang dikembangkan. Disini evaluasi lebih merupakan kebutuhan
yang datang dari dalam sistem itu sendiri karena evaluasi itu dipandang sebagai
faktor yang memungkinkan dicapainya hasil pengembangan yang optimal dari sistem
yang bersangkutan.
2.
Pertanggungjawaban
kepada berbagai pihak
Selama dan terutama
pada akhir fase pengembangan kurikulum, perlu adanya semacam pertanggungjawaban
dari pihak pengembang kurikulum kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak yang dimaksud mencakup baik pihak yang mensponsori kegiatan pengembangan
kurikulum tersebut maupun pihak yang akan menjadi konsumen dari kurikulum yang
telah dikembangkan. Dengan kata lain, pihak-pihak tersebut mencakup pemerintah,
masyarakat, orang tua, petugas-petugas pendidikan, dan pihak-pihak lainnya yang
ikut mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum yangh bersangkutan. Bagi pihak
pengembang kurikulum, tujuan yang kedua ini tidak dipandang sebagai suatu
kebutuhan dari dalam melainkan lebih merupakan suatu ‘keharusan’ dari luar.
Sekalipun demikian hal ini tidak bisa kita hindari karena persoalan ini
mencakup pertanggungjawaban sosial, ekonomi dan moral, yang sudah merupakan
suatu konsekuensi logis dalam kegiatan pembaharuan pendidikan. Dalam
mempertanggung jawabkan hasil yang telah dicapainya, pihak pengembang kurikulum
perlu mengemukakan kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang sedang
dikembangkan serta usaha lebih lanjut yang diperlukan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan, jika ada, yang masih terdapat. Untuk menghasilkan informasi
mengenai kekuatan dan kelemahan tersebut di atas itulah diperlukan kegiatan
evaluasi.
3.
Penentuan
tindak lanjut hasil pengembangan
Tindak lanjut hasil
pengembangan kurikulum dapat berbentuk jawaban atas dua kemungkinan pertanyaan
: Pertama, apakah kurikulum baru tersebut akan atau tidak akan disebar luaskan
ke dalam sistem yang ada ? Kedua, dalam kondisi yang bagaimana dan dengan cara
yang bagaimana pula kurikulum baru tersebut akan disebar luaskan ke dalam
sistem yang ada ? Ditinjau dari proses pengembangan kurikulum yang sudah
berjalan, pertanyaan pertama dipandang tidak tepat untuk diajukan pada akhir
fase pengembangan. Pertanyaan tersebut hanya mempunyai dua kemungkinan jawaban ya
atau tidak. Secara teoritis dapat saja terjadi bahwa jawaban yang diberikan itu
adalah tidak. Bila hal ini terjadi, kita akan dihadapkan pada situasi yang
tidak menguntungkan – biaya, tenaga dan waktu yang telah dikerahkan selama ini
ternyata terbuang dengan percuma; peserta didik yang telah menggunakan
kurikulum baru tersebut selama fase pengembangan telah terlanjur dirugikan;
sekolah-sekolah dimana proses pengembangan itu berlangsung harus kembali menyesuaikan
diri lagi kepada cara lama; dan lambat laun akan timbul sikap skeptis di
kalangan orang tua dan masyarakat terhadap pembaharuan pendidikan dalam bentuk
apapun. Pertanyaan kedua dipandang lebih tepat untuk diajukan pada akhir fase
pengembangan kurikulum. Pertanyaan tersebut mengimplikasikan sekurang-kurangnya
tiga anak pertanyaan – aspek-aspek mana dari kurikulum tersebut yang masih
perlu diperbaiki ataupun disesuaikan, strategi penyebaran yang bagaimana yang
sebaiknya ditempuh, dan persyaratan-persyaratan apa yang perlu dipersiapkan
terlebih dahulu di dalam sistem yang ada. Pertanyaan-pertanyaan ini dirasakan
lebih bersifat konstruktif dan lebih dapat diterima ditinjau dari segi sosial, ekonomi,
moral maupun teknis. Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam menjawab
pertanyaan yang kedua itulah diperlukan kegiatan evaluasi.
C.
Fungsi
Evaluasi kurikulum
Disamping tujuan yang telah dipaparkan
diatas, evaluasi kurikulum juga mempunyai fungsi-fungsi yang dapat membantu
guru dan siswa serta tenaga-tenaga
kependidikan untuk dapat menentukan efektivitas kinerjanya selama ini. Ada
beberapa fungsi untuk evaluasi menurut Hamalik
Oemar, (2001),
yaitu:
1.
Fungsi
Eduktif : Evaluasi adalah suatu
subsistem dalam sistem
pendidikan yang bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang keseluruhan system dan/atau salah satu subsistem pendidikan. Bahkan
dengan evaluasi dapat diungkapkan hal-hal yang tersembunyi dalam proses
pendidikan.
2. Fungsi Institusional : Evaluasi berfungsi mengumpulkan informasi akurat tentang input dan
output pembelajaran di samping poroses pembelajaran itu sendiri
3. Fungsi Diagnostik : Dengan evaluasi dapat diketahui kesulitan masalah-masalah yang sedang
dihadapi oleh siswa dalam proses/kegiatan belajarnya.
4. Fungsi Administratif : Menyediakan data tentang kemajuan belajar siswa, yang pada gilirannya
berguna untuk memberikan sertifikasi (tanda kelulusan) dan untuk melanjutkan
studi lebih lanjut dan atau untuk kenaikan kelas.
5. Fungsi Kurikuler : Berfungsi menyediakan data dan informasi yang akurat dan berdaya guna
bagi pengembangan kurikulum (perencanaan, uji coba di lapangan,, implementasi,
dan revisi.
6. Fungsi Manajemen
: Komponen evaluasi merupakan bagian integral dalam system manajemen, hasil evaluasi berdaya guna sebagai bahan
bagi pimpinan untuk membuat keputusan manajemen pada semua jenjang menajemen.
D.
Strategi
Evaluasi Kurikulum
Strategi
evaluasi dikembangkan berdasarkan asumsi-asumsi berikut :
1.
Mutu program bergantung
pada mutu keputusan yang dibuat
2.
Mutu keputusan
bergantung pada kemampuan manajer untuk mengindentifikasi berbagai alternatif
yang terdapat dalam berbagai situasi keputusan, melalui berbagai pertimbangan
seksama
3.
Dalam pembuatan
keputusa yang seksama, dibutuhkan informasi yang tepat dan dapat dipercaya.
4.
Pengadaan informasi
tersebut memerlukan alat yang sistematis
5.
Proses pengadaan
informasi bagi pembuatan keputusan erat hubungannya dengan konsep evaluasi yang
digunakan.
Kerangka pengertian
yang berpijak pada berbagai asumsi di atas secara jelas memandang evaluasi
sebagai analisis dalam upaya perbaikan program, bukan sebagai kritik terhadap
program. Secara lebih tegas, evaluasi bertujuan untuk menyediakan informasi
bagi pembuat keputusan.
Dari
asumsi-asumsi yang telah dipaparkan diatas, terdapat empat jenis strategi
evaluasi, yaitu (Hamalik Oemar,
2007) :
1.
Strategi pertama
terdiri atas penentuan lingkungan tempat terjadinya perubahan, terdapat
berbagai kebutuhan yang tidak atau belum terpenuhi, dan juga berbagai masalah
yang mendasari timbulnya kebutuhan serta kesempatan untuk terjadinya perubahan.
2.
Strategi kedua terdiri
atas pengenalan dan penilaian terhadap berbagai kemampuan (capabilities) yang
relevan. Strategi ini sangat besar gunanya dalam pencapaian tujuan program dan
desain yang berguna untuk mencapai tujuan-tujuan khusus.
3.
Strategi ketiga terdiri
atas pendekatan dan prediksi hambatan yang mungkin terjadi dalam desain
prosedural atau implementasi sepanjang tahap pelaksanaan program.
4.
Strategi keempat terdiri
atas penentuan keefektifan proyek yang telah dilaksanakan, melalui pengukuran
dan penafsiran hasil-hasil yang telah dicapai sehingga seorang evaluator dapat
memilih strategi yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar