PENGERTIAN, LANDASAN, PERAN DAN RUANG LINGKUP, SERTA APLIKASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
A.Pengertian Teknologi Pendidikan
Istilah “teknologi” berasal ari bahasa Yunani yaitu technologis. Technie
berarti seni, keahlian atau sains dan logos yang berarti ilmu.
Teknologi menurut Gaibraith dapat diartikan sebagai penerapan sistematik
dari pengetahuan ilmiah atau terorganisasikan dalam hal-hal yang
praktis.1
Sedang dalam arti luas menurut Association for Educational Communication
and Technology (AECT) adalah proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan
mengelola pemacahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia.
Dilain pihak ada pendapat bahwa teknologi pendidikan adalah
pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat
bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Di sini
diutamakan proses belajar itu sendiri di samping alat-alat yang dapat
membantu proses belajar itu. Dengan demikian secara umum teknologi pendidikan diartikan sebagai media
yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan
untuk tujuan-tujuan pengajaran disamping guru, buku, ide, peralatan dan
organisasi yang dikaji secara sistematis, logis dan ilmiah. Pengertian
ini mengandung asumsi bahwa sebanarnya medi teknologi tertentu tidak
secara khusus dibuat untuk teknologi yang dimanfaatkan untuk
tujuan-tujuan pendidikan.
B.Landasan Teknologi Pendidikan
1. Landasan filosofis teknologi pendidikan
Landasan falsafah penelitian teknologi pendidikan terdiri atas 3
komponen seperti yang diungkapkan oleh Suriasumantri dalam Miarso. Ada 3
jenis komponen dalam teknologi pendidikan yaitu ontology (merupakan
bidang kajian ilmu itu apa, jika teknologi pendidikan sebagai ilmu maka
bidang kajiannya apa), epistemology (pendekatan yang digunakan dalam
suatu ilmu itu bagaimana), dan aksiology (menelaah tentang nilai guna
baik secara umum maupun secara khusus, baik secara kasat mata atau
secara abstrak).
Kurikulum teknologi berorientasi ke masa depan yang memandang teknologi
sebgai dunia yang dapat diamati serta diukur secara pasti. Oleh karena
itu dalam pendidikan lebih mengutamakan penampilan perilaku lahirnyaatau
eksternal dengan penerapan praktis hasil penemuan-penemuan ilmiah yang
secara karakteristik menuju kea rah komputerisasi program pengajaran
yang ideal sesuai dengan prinsip-prinsip. Dalam proses belajar mengajar, model teknologi pendidikan lebih menitik
beratkan kemampuan siswa secara individual dimana materi pelajaran
sesuai ketingkatan kesiapan sehingga siswa mampu menunjukan perilaku
tertentu yang diharapkan.
Manfaat yang sangat besar dari model kerikulum teknologi ini adalah
materi pelajaran dapat disajikan kepada siswa dalam berbagai bentuk
multimedia, para siswa menerima pelajaran seperti pada model pendidikan
klasikal, tetapi para siswa lebih yakin dalam menangkap pelajarannya
karena penyajian pelajaran lebih hidup, lebih realistis serta lebih
impresif.5
2. Landasan psikologi teknologi pendidikan
Dalam pandangan modern, belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat interaksi dengan lingkungan. Seseorang dianggap melakukan
kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil yakni terjadinya perubahan
tingkah laku misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Pola tingkah laku
tersebut meliputi aspek rohani dan jasmani. Menyangkut perubahan yang
bersifat pengetahuan, ketrampilan dan menyangkut sikap nilai.
Siswa yang belajar dipandang sebagai organisme yang hidup sebagai satu
keseluruhan yang bulat. Ia bersifat aktif dan senantiasa mengadakan
interaksi dengan lingkungannya, memerima, menolak, mencari sendiri dapat
pula mengubah lingkungannya.6
Pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menampilkan tingkah laku hasil belajar dalam kondisi yang nyata, atau
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Untuk itu,
pengembang program pembelajaran selalu menggunakan teknik analisis
kebutuhan belajar untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan yang
diperlukan peserta didik. Bahkan setelah peserta didik menyelesaikan
kegiatan belajar selalu dilakukan analisis umpan balik untuk melihat
kesesuaian hasil belajar dengan kebutuhan belajar. Menurut Lumsdaine
(dalam Miarso 2009), ilmu perilaku merupakan ilmu yang utama dalam
perkembangan teknologi pendidikan terutama ilmu tentang psikologi
belajar, sedangkan menurut Deterline (dalam miarso 2009) berpendapat
bahwa teknologi pembelajaran merupakan pengembangan ataupun aplikasi
dari teknologi perilaku yang digunakan untuk menghasilkan suatu
perubahan perilaku tertentu dari pebelajar secara sitematis guna
pencapaian ketuntasan hasil belajar itu sendiri. Sedangkan Harless
(1968) menyebutnya dengan “front-end analysis”, sedangkan Mager dan Pape
(1970) menyebutnya “performance problem analysis”. Dan Romizwoski
(1986) mengistilahkan kegitan tersebut sebagai “performance technology”.
Belajar berkaitan dengan perkembangan psikologis peserta didik,
pengalaman yang perlu diperoleh, kemampuan yang harus dipelajari, cara
atau teknik belajar, lingkungan yang perlu menciptakan kondisi yang
kondusif, sarana dan fasilitas yang mendukung, dan berbagai faktor
eksternal lainnya. Untuk itu, Malcolm Warren (1978) mengungkapkan bahwa
diperlukan teknologi untuk mengelola secara efektif pengorganisasian
berbagai sumber manusiawi. Romizowski (1986) menyebutnya dengan “Human
resources management technology”. Penanganan berbagai pihak yang
diperlukan dan memiliki perhatian terhadap pengembangan program belajar
dan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memerlukan satu teknik
tertentu yang dapat mengkoordinir dan mengakomodasikannya sesuai dengan
potensi dan keahlian masing-masing.7
3. Landasan sosiologis teknologi pendidikan
Peranan teknologi dalam belajar yang dirancang sebagai tujuan pengajaran
yang lebih efektif dan ekonomis merupakan peranan komunikasi yang
sangat penting sebab hakikat teknologi pengajaran adalah upaya
mempengaruhi siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Oleh sebab itu
landasan sosial teknologi pengajaran ada pada komunikasi insani.
Seorang ahli komunikasi dari Amerika Wilbur schramm menjabarkan
pengertian ilmu komunikasi itu kedalam 3 kategori pokok dengan berbagai
istilah yaitu :
Encoder yaitu komunikasi, guru mempunyai informasi tertentu dan benar,
kecepatan yang optimal dan sampai pada penerima informasi yaitu para
siswa.
Signal yaitu pesan, berita pernyataan yang ditujukan kepada dan diterima
oleh seseorang atau kelompok orang penerima pesan itu yang dilukiskan
dalam bentuk gerak tangan, mimic, wajah, gambaran, foto, grafik, peta,
diagram dll.
Decodes yaitu komunikasi yang dalam konteks pendidikan adalah siswa yang
menerima pesan tertentu, mampu memahami isi pesan yang diterimanya.
4. Landasan religius teknologi pendidikan
Dalam proses pembelajarn yang mengacu pada landasan keagamaan, seorang
guru diharapkan bisa mengubah moral peserta didiknya, agar dalam
pembelajaran nantinya bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Maka disini
seorang guru, ketika ada seorang peserta didiknya yang tidak memahami
apa yang disampaikan, guru dapat menggunakan teknik atau cara
pembelajaran lain dengan tanpa mempersulit caranya tersebut agar
pemahaman peserta didiknya tidak menyimpang, yang nantinya dapat
mempengaruhi moral peserta didiknya.
Dari penjelasan tersebut sudahlah jelas bahwa dalam proses
pembelajaran, agama sendiri tidak mempersulit tentang cara yang akan
dipakai oleh seorang guru dalam penyampaian pelajarannya.
Selain itu, pesan yang disampaikan lewat interaksi antara guru dan
peserta didiknya harus bisa mengimbangi keadaan pesarta didiknya,
sehingga bisa di terima materinya. Dengan kata lain guru harus bisa
mengajarkan materinya sesuai dengan ukuran akal peserta didiknya
sehingga mampu diserap dan diamalkan apa yang disampaikannya
C. Peran dan Runag Lingkup Teknologi Pendidikan
Peran teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan sangat bermanfaat bagi manusia dalam pendidikan.
Dalam teknologi pendidikan akan melibatkan prosedur, ide, peralatan dan
organisme untuk menganalisis masalah pendidikan mencari problem solving,
melaksanakan evaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut
semua aspek pembelajaran dalam pendidikan.9
Teknologi secara umum mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :
1.Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalis (tertulis dan lisan).
2.Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3.Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan variasi dapat
diatasi sikap pasif peserta didik kurikulum dan materi pendidikan.10
Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
Dalam konteks pendidikan yang lebih umum, teknologi pendidikan merupakan
pengembangan, penerapan dan penilaian sistem teknik dan alat bantu
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar manusia, dengan
demikian aspek-aspeknya meliputi pertimbangan teoritik yang merupakan
hasil penilaian, perangkat dan peralatan teknis atau hardware dan
perangkat lunak software. Aspek-aspek tersebut difungsikan untuk
mendesign, melaksanakan penilaian pendidikan dengan pendekatan yang
sistematis.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa ruang lingkup teknologi pendidikan
sangat luas yaitu mencakup semua faktor yang terkait dan terlibat dalam
proses pendidikan, faktor-faktor itu adalah orang, prosedur, gagasan,
peralatan dan organisasi.11
D.Aplikasi Teknologi Pendidikan
Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu
sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas, terutama
peningkatan prestasi belajar siswa atau mahasiswa. Keterbatasan media
teknologi pendidikan disatu pihak dan lemahnya kemampuan dosen atau guru
menciptakan media tersebut di sisi lain membuat penerapan metode
ceramah makin menjamur. Kondisi ini jauh dari menguntungkan.
Terbatasnya alat-alat teknologi pendidikan yang dipakai di kelas diduga
merupakan salah satu sebab lemahnya mutu studi pelajar atau masyarakat
pada umumnya.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi
komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat dan untuk selanjutnya
berpengaruh terhadap pola komunikasi dimasyarakat. Dibuatnya instrumen
teknologi komunikasi seperti satelit, TV, radio, video-tapedan komputer
memberi arti tersendiri bagi proses komunikasi antar manusia. Seperti
halnya teknologi pada umumny, teknologi komunikasi tidak mengenal
batas-batas wilayah, ideologi, agama, dan suku bangsa, teknologi telah
mengurangi secara drastis jarak dalam waktu dan ruang.
Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan
pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya.
Aplikasi yang dimaksud yaitu:
1.Teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum baik
strategi, pengembangan maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan
mempunyai fungsi luas, tidak hanya terbatas pada kebutuhan kegiatan
belajar mengajar di kelas melainkan dapat berfungsi sebagai masukan bagi
pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis,
sistematis dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2.Teknologi pendidikan menghilangkan kalaupun tidak secara keseluruhan
pola pengajaran tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar, meskipun sebenarnya dia tidak dapat menggantikan
posisi guru secara mutlak. Guru mempunyai kemampuan yang terbatas dan
dengan teknologi pendidikan pulalah keterbatasan itu tertolong.
3.Teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi luas,
lebih dari hanya sekedar interaksi guru dengan murid di dalam ruang dan
waktu yang sangat terbatas. Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai
sumber belajar dan biasanya memberikan rangsangan positif dalam proses
pendidikan.
4.Aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peranan guru berkurang,
meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan guru secara
penuh. Teknologi pendidikan adalah teknologi pendidikan dan guru adalah
guru. Me
5.Meskipun demikian bagi guru dan murid, teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif